BALUARTI.COM - Sega baru saja mengumumkan rencana kerja sama strategis denganperusahaan teknologi Microsoft. Melalui kerja sama ini, perusahaan disebut ingin membangun sebuah game berskala besar dan global menggunakan platform Cloud Azure milik Microsoft.
Melansir CNET, Sega mengatakan game tersebut akan menjadi bagian dari inisiatif Super Game yang dikembangkan oleh perusahaan. Super Game sendiri disebut sebagai game online berbasis komunitas dan dibuat dari franchise yang sudah ada.
Perlu diketahui, proyek Super Game pertama kali diungkapkan oleh Sega saat pertemuan dengan para investor pada bulan Mei tahun ini. Kala itu, program Super Game ini disebut sebagai strategi prioritas perusahaan untuk lima tahun ke depan.
Namun, hingga saat ini Sega belum mengungkap secara detail mengenai proyek tersebut. President Sega, Yukio Suino hanya menuturkan bahwa kemitraan strategis ini dilakukan untuk mengembangkan inisiatif Super Game sekaligus membangun lingkungan game generasi selanjutnya.
"Bersama-sama kami membangun kembali bagaimana game itu dibuat, dipasarkan, dan dioperasikan dengan tujuan menambah nilai lebih bagi pemain dan Sega," kata Corporate Vice President, Gaming Partnership & Business Development Microsoft, Sarah Bond.
Kerja sama yang dilakukan Sega dan Microsoft ini juga bukan merupakan yang pertama kali dilakukan pada industri game. Pada tahun 2019 lalu, Sony dan Microsoft yang dikenal sebagai kompetitor juga sempat mengumumkan kerja sama serupa.
Ketika itu, dua perusahaan mengatakan akan menjelajah sejumlah rencana kolaborasi untuk menghasilkan pengalaman gaming dan streaming konten berbasis cloud menggunakan Azure, sama seperti Sega.
Sebelumnya, Sega Sammy, perusahaan di belakang Sega Entertainment telah mengambil keputusan yang cukup mengejutkan. Sega Sammy mengumumkan untuk menjual bisnis arcade-nya ke perusahaan Jepang bernama Genda.
Mengutip IGN, Sega Sammy mengumumkan pihaknya telah ssepakat menjual sebesar 85,1 persen saham di Sega Entertainment. Sebagai informasi, Sega Entertainment merupakan unit bisnis di balik bisnis mesin arcade dan permainan hiburan di Jepang.
Meskipun bisnis arcade dan permainan hiburannya telah dijual, divisi video game tampaknya tidak terdampak sama sekali dari hasil aksi korporasi ini.
Sega Sammy pun mengungkap alasan dibalik keputusan yang dibuatnya tersebut. Menurut mereka, bisnis arcade telah sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
"Akibatnya, penggunaan fasilitas arcade-nya punsudah menurun drastis. Hal tersebut mengakibatkan kerugian yang signifikan,"kata Sega Sammy.
Karena kerugian yang signifikan ini, Sega Sammy telah sepakat untuk mengalihkan sebagian saham bisnis arcade-nya ke Genda.
Sementara itu, laporan Ubergizmo mengatakan bahwa Sega Sammy memperkirakan akan mencatat kerugian sekitar US$ 191 juta pada akhir tahun fiskal 2020.
Dengan kerugian yang begitu besars, meskipun kini Jepang sudah mulai memassuki masa pemulihan, situasi tersebut dinilai masih belum pasti bagi bisnis game arcade ataupun fasilitas hiburan lainnya.