BALUARTI.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) belum lama ini telah merilis aplikasi penyunting ejaan bahasa Indonesia secara daring, yang Bernama Sipebi. Kini masyarakat bisa mendeteksi ejaan terbaru yang sudah dimutakhirkan.
Kabar terkait kehadoran aplikasi ini bermula ketika seseorrang memberikan informasi melalui Twitter.
"Mencoba "Grammarly" untuk bahasa Indonesia (SIPEBI). Terima kasih @Kemdikbud_RI," ujar @reventhewriter.
Grammarly sendiri merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut mengembangkan aplikasi yang dapat memeriksa tulisan dalam artikel maupun makalah berbahasa Inggris.
Dalam keterangan pada website Sipebi, aplikasi itu dapat digunakan pada Windows 10 1607, minimal update pada Juli 2016. Namun, jika pengguna menggunakan OS dibawah windows tersebut maka harus menggunakan NET Framework 4.6.2.
"Sipebi untuk Windows Operating System (OS) dijalankan menggunakan .NET Framework 4.6.2 yang datang bersamaan dengan Windows 10 1607, yaitu Windows 10 edisi keluaran Juli 2016 ke atas. Jika Anda hendak menjalankan Sipebi pada Windows OS sebelum edisi tersebut (Windows 7, Windows 8, Windows 8.1, dsb.), silakan menginstal .NET Framework 4.6.2 pada komputer Anda terlebih dahulu," tulis pada keterangan tersebut.
Pada instalasinya pun pengguna tidak banyak diberikan perintah yang rumit. Aplikasi Sipebi terbilang mudah untuk diinstal jika sudah mengunduh komponen yang disediakan pada link yang sudah tertera.
Apabila sudah diunduh, pengguna langsung dapat memilih item aplikasi yang berukuran 3.914 KB. Lalu sematkan (install) pada perangkat PC pengguna.
Kemudian buka aplikasi tersebut dan langsung bisa menggunakan Sipebi di PC, dengan mencari item aplikasi pada tampilan desktop atau di menu Windows.
Sepintas, produk besutan Kemendikbud tersebut seperti Grammarly. Namun, ada beberapa hal yang tidak tersedia pada komposisi ejaan yang hendak diverifikasi kebenarannya.
Jika aplikasi Grammarly menyediakan informasi apabila pengguna memasukkan struktur penulisan yang salah, maka disana dijelaskan pula mengapa susunan tulisan tersebut diperbaiki.
Namun, pada aplikasi Sipebi tidak ada penjelasan terhadap koreksi. Sipebi hanya sebatas memperbaiki kata yang salah dalam penulisan, namun tak memperbaiki kasus dalam tata bahasa.
Misalnya, dalam Grammarly kita menguji kara 'i has ballons, maka secara otomatis aplikasi tesebut akan memperbaiki struktur yang kurang tepat dalam penulisan bahasa Inggris.
Aplikasi itu juga mendeteksi bahwa 'has' yang digunakan seharusnya diganti menjadi 'have'. Grammerly menjelaskan alasan mengapa teknologinya tersebut secara otomatis mengganti kata 'has' menjadi 'have'.
Mungkin saja, developer Sipebi baru membuat aplikasi tersebut sebagai wadah untuk memperbaiki struktur kata, namun masih belum tersedia fitur untuk memperbaiki kasus dalam tata bahasa.
Sebelumnya, ada yang pernah mencoba menuliskan sepenggal kalimat untuk mengecek apakah Sipebi bisa berjalan dengan baik atau tidak. Namun, hasilnya Sipebi masih belum bisa mendeteksi mana kata yang seharusnya berawalan kapital atau tidak.
Seperti contoh kalimat "Kemaren pergi ke sebuah kedai kopi di jakarta barat bersama teman-teman," maka akan menjadi "Kemarin pergi ke sebuah kedai kopi di jakarta barat bersama teman-teman," ketika sudah diperbaiki.
Dengan melihat contoh diatas, Sipebi terlihat masih bisa memperbaiki kata 'Kemaren" menjadi 'Kemarin'. Namun pada penulisan kota seperti Jakarta Barat masih belum terdeteksi dalam sistem yang dibangun.